A. Menyajikan Data Ukuran Menjadi
Data Statistik Deskriptif
1.
Pengertian
Statistika, Populasi , dan Sampel, Datum dan Data
a.
Statistika
Coba Anda perhatikan perilaku pelayan toko yang
sehari harinya melayani pembeli dan mencatat setiap transaksi yang terjadi.
Demikian pula pada saat pelayan tersebut telah selesai dengan tugasnya pada
hari itu, dia akan merekap hasil penjualan yang di perolehnya. Misalnya,hari
ke-1 , mampu mencatat penjualan Rp.500.000,00, hari ke-2 Rp.550.000,00,hari
ke-3 Rp.700.000,00, dan seterusnya. Karena pelayan toko tersebut selalu
mencatat hasil rekap setiap harinya, lama kelamaan dia mampu memprediksikan
hasil penjualan pada hari-hari berikutnya.
Berdasarkan uraian tersebut , sebenarnya pelayan toko itu telah
menggunakan statistika untuk menyusun, mengelompokkan , dan menilai suatu
kejadian dengan memperhatikan angka-angka yang dia catat. Dengan demikian, kita
dapat mengartikan bahwa statistik adalah
kumpulan informasi atau keterangan yang berupa angka-angka yang di susun , ditabulasi,
dan di kelompok-kelompokkan shingga dapat memberikan informasi yang berarti
mengenai suatu masalah atau gejala. Adapun ilmu tentang cara mengumpulkan,
menabulasi,mengelompok-kelompokkan,menganalisis,dan mencari keterangan yang
berarti tentang informasi yang berupa angka-angka itu di sebut statistika.
2.
Populasi dan Sampel
Misalnya , seorang peneliti akan mengadakan
penelitian tentang mata pelajaran yang paling di senangi oleh siswa-siswa SMA
10. Dalam penelitian itu,populasinya
adalah seluruh siswa SMA 10,sedangkan sampel yang di teliti dapat diambil dari
beberapa siswa kelas 1, kelas 2 , atau kelas 3 yang di anggap dapat mewakili
populasi. Kemudiasn, kesimpulan yang di peroleh dari sampel itu di
generalisasikan pada populasinya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan
objek yang akan di teliti,sedangkan sampel adalah sebagian atau keseluruhan
populasi yang di anggap mewakili populasinya.
3.
Datum dan data
Perhatikan kembali perilaku pelayan toko di atas, pelayan toko tersebut
setiap harinya mencatat hasil rekap penjualan sehingga di peroleh angka-angka
Rp.500.000,00,Rp550.000.00,Rp.700.000,00 dan seterusnya. Hasil rekap pada suatu
hari yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya Rp.500.000,00 di sebut
datum,sedangkan kumpulan hasil rekap pada periode tertentu,misalnya selama 1
bulan di sebut data. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa datum adalah
keterangan yang di peroleh dari hasil pengamatan atau penelitian.Kumpulan datum
datum itu di sebut data.Jadi, bentuk jamak dari datum di sebut data. Data yang
berupa bilangan di sebut kuantitatif ,
sedangkan data yang tidak berupa bilangan di sebut data kualitatif , misalnya
berupa lambang atau sifat. Data kuantitatif
di bedakan menjadi 2 macam, antara lain:
a. Data diskrit (cacahan), yaitu data yang diperoleh dengan
cara mencacah atau menghitungnya, misalnya , data tentang jumlah anak dalam
keluarga.
b. Data kontinu (ukuran) yaitu data yang di peroleh dengan cara
mengukur , misalnya, data tentang luas tanah , data tentang berat badan, dan
data tentang tinggi badan.
4.
Pengumpulan Data.
Suatu data
statistik dapat di peroleh dimana saja, bergantung pada maksud dan tujuan
penelitian yang di lakukan.Hendaknya, data yang di kumpulkan adalah data yang
akurat, terkini (up to date), kompherensif (menyeluruh), dan memiliki kaitan
dengan persoalan yang di teliti.Untuk itu, seorang peneliti hendaknya memiliki
perencanaan yang baik agar memperoleh hasil seperti yang diharapkan.
Jika seorang
peneliti ingin mengumpulkan data yang di perlukan , ada beberapa cara yang
dapat di tempuh untuk mendapatkannya, antara lain dengan wawancara, angket atau
kuesioner, dan pengamatan atau obsevasi.
a.
Wawancara
Wawancara adalah
Tanya jawab secara langsung dengan sumber data atau orang-orang yang di anggap
mampu memberikan data yang di perlukan.
b.
Angket (kuesioner)
Angket adalah
teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang di susun
dalam suatu daftar pertanyaan. Angket di gunakan apabila orang yang akan
dimintai keterangan jumlahnya cukup
banyak dan tempat tinggalnya tersebar cukup berjauhan.
c.
Pengamatan
(Observasi)
Pengamatan adalah teknik pengumpulan data ,
dalam hal ini pencari data mengadakan pengamatan baik langsung maupun tak
langsung terhadap objek. Pengamatan di bedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1.
Pengamatan langsung
yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian.
2.
Pengamatan tak
langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap objek penelitian menggunakan
alat atau perantara, misalnya menggunakan mikroskop, dan
3.
Pengamatan
partisipasif yaitu pengamatan yang di lakukan dengan cara peneliti ikut
terlibat dan melibatkan diri dalam situasi yang dilakukan oleh responden (objek
penelitian)
Data yang di peroleh langsung
dari penelitian atau pengukuran dan masih berwujud catatan yang belum mengalami
pengolahan ataupun penyusunan di sebut data kasar (raw data).Tahap berikutnya
setelah data itu terkumpul adalah mengorganisir dan mengelompokkan fakta dari
data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.Agar lebih mudah dianalisis, data
tersebut di sederhanakan terlebih dahulu, diantaranya dengan pembulatan.
B.
Penyajian data dalam bentuk
diagram
a. Diagram batang
Dalam
penyajian data dengan diagram batang, data di sajikan dalam bentuk batang yang
berbentuk persegi panjang yang di gambarkan vertikal
atau horizontal dengan lebar sama.
Contoh
:
b. Diagram garis
Diagram
garis di gunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan perkembangan suatu data
dari waktu ke waktu.
Contoh
:
Hasil
panen padi nasional Indonesia senantiasa berubah dari tahun ke tahun. Hasil
panen dari tahun 2005 – 2010 di sajikan dalam diagram berikut.
c.
Diagram lingkaran
Diagram
lingkarang di gunakan untuk menunjukkan perbandingan antar item data dengan
cara membagi lingkaran dalam juring-juring
lingkaran dengan sudut pusat yang
sesuai dengan perbandingan tersebut.
Contoh:
Daftar
jumlah siswa kelas X Rpl 1 yang mengambil pelajaran ekstrakurikuller musik adalah 9 orang, tari 5 orang, Futsal 6
orang, basket 8 orang dan ekstrakurikuller lainnya 12 orang.
Jumlah
seluruh siswa = 9 + 5 + 6 + 8 + 12 = 40
Perbandingan
dan persentase untuk masing-masing pelajaran adalah sebagai berikut.
Musik
: 9/40 = 22,5 % ; Tari : 5/40 = 12,5% ; Futsal: 6/40 = 15%; Basket
8/40 = 20%; dan lain-lain 12/40 = 30%.
Gambar : diagram lingkaran menunjukkan perbandingan dan persentase data satu dan yang lainnya.
4. Diagram Batang Daun
Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam diagram batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran terkecil sampai dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang dan daun.Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun memuat angka satuan.
Contoh soal
Buatlah diagram batang-daun dari data berikut.
45 10 20 31 48 20 29 27 11 8
25 21 42 24 22 36 33 22 23 13
34 29 25 39 32 38 50 5
Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam diagram batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran terkecil sampai dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang dan daun.Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun memuat angka satuan.
Contoh soal
Buatlah diagram batang-daun dari data berikut.
45 10 20 31 48 20 29 27 11 8
25 21 42 24 22 36 33 22 23 13
34 29 25 39 32 38 50 5
5. Diagram Kotak Garis
Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3.
Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3.
DISTRIBUSI FREKUENSI
1.
A. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal
Data seringkali
dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala dinyatakan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan
cara untuk menyusun data yang relatif sedikit. Perhatikan contoh data berikut.
5, 4, 6, 7, 8, 8,
6, 4, 8, 6, 4, 6, 6, 7, 5, 5, 3, 4, 6, 6
8, 7, 8, 7, 5, 4,
9, 10, 5, 6, 7, 6, 4, 5, 7, 7, 4, 8, 7, 6
Dari data di atas
tidak tampak adanya pola yang tertentu maka agar mudah dianalisis data tersebut
disajikan dalam tabel seperti di bawah ini.Daftar di atas sering disebut
sebagai distribusi frekuensi dan karena datanya tunggal maka disebut distribusi
frekuensi tunggal.
Tabel distribusi
frekuensi biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas yang
besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang.
Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa
kelas XI berikut ini.
Apabila data di
atas dibuat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi tunggal,
maka
penyelesaiannya akan panjang sekali. Oleh karena itu dibuat tabel distribusi
frekuensi bergolong dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Mengelompokkan ke
dalam interval-interval kelas yang sama panjang, misalnya 65 – 67, 68 – 70, … ,
80 – 82. Data 66 masuk dalam kelompok 65 – 67.
b.
Membuat turus (tally), untuk menentukan sebuah
nilai termasuk ke dalam kelas yang mana.
c.
Menghitung
banyaknya turus pada setiap kelas, kemudian menuliskan banyaknya turus pada
setiap kelas sebagai frekuensi data kelas tersebut. Tulis dalam kolom frekuensi.
d.
Ketiga langkah di
atas direpresentasikan pada tabel berikut ini.
Istilah-istilah
yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi bergolong atau
distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut.
1. B. Distribusi Frekuensi
Berkelompok
a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok
disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas saja.Dalam
contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
65 – 67 -->
Interval kelas pertama
68 – 70 -->
Interval kelas kedua
71 – 73 -->
Interval kelas ketiga
74 – 76 -->
Interval kelas keempat
77 – 79 -->
Interval kelas kelima
80 – 82 -->
Interval kelas keenam
b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80 merupakan batas
bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76, 79, dan 82
merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas.
c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi
kelas dapat dipakai rumus berikut ini.
Tepi bawah = batas
bawah – 0,5
Tepi atas = batas
atas + 0,5
Dari tabel di atas
maka tepi bawah kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya 67,5, tepi bawah kelas
kedua 67,5 dan tepi atasnya 70,5 dan seterusnya.
d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar
kelas dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi
atas – tepi bawah
Jadi, lebar kelas
dari tabel diatas adalah 67,5 – 64,5 = 3.
e. Titik Tengah
Untuk mencari titik
tengah dapat dipakai rumus:
Titik tengah = 1/21
(batas atas + batas bawah)
Dari tabel di atas:
titik tengah kelas
pertama = 1/2 (67 + 65) = 66
titik tengah kedua
= 1/2 (70 + 68) = 69
dan seterusnya.
2. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi
kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar
distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar
distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh data berikut ini.
Dari tabel di atas
dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih
dariseperti berikut.
3. Histogram
Dari suatu data
yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan
disajikan dalam
bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang,
gambar
batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya
berimpit. Histogram
dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi
frekuensi bergolong.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Data banyaknya
siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan
sebagai berikut.
Berdasarkan data
diatas dapat dibentuk histogramnya seperti berikut dengan membuat
tabel distribusi
frekuensi tunggal terlebih dahulu.
4. Poligon Frekuensi
Apabila pada
titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas
dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.
Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Hasil pengukuran
berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti
di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.
Penyelesaian
Histogram dan
poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.
5. Poligon Frekuensi Kumulatif
Dari distribusi
frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon
frekuensi kumulatif. Jika poligon
frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang
disebutkurva
ogive. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Hasil tes ulangan
Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA digambarkan dalam
tabel di dibawah.
a. Buatlah daftar
frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
b. Gambarlah ogive
naik dan ogive turun.
Penyelesaian
a. Daftar frekuensi
kumulatif kurang dari dan lebih dari adalah sebagai berikut.
b. Ogive naik dan
ogive turun
Daftar frekuensi
kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius.
Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau
frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila
titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut
ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun.Ogive naik apabila
grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari.Sedangkan
ogive turun apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.Ogive
naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.
C.
Penyajian Data
Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif Data Tunggal
1.
Ukuran Pemusatan Data Tunggal
Untuk apa kita mempelajari ukuran pemusaran data??? Ukuran
pemusatan data digunakan agar data yang diperoleh mudah untuk dibaca dan
dipahami. Ukuran pemusatan data terdiri atasmean, median, dan modus.
a. Mean ( Rataan
)
Mean dari sekumpulan data adalah jumlah seluruh data dibagi
banyaknya data. Dengan mengetahui mean suatu data, maka variasi data yang lain
akan mudah diperkirakan.
Rumus mean :
Contoh :
Nilai ulangan matematika Anto pada semster 1 adalah 6, 8, 5,
7, 9, dan 7. Maka meannya adalah :
Misalkan sekumpulan data terdiri atas nilai X1, X2,
X3 … Xn dan memiliki frekuensi f1, f2,
f3, … fn maka mean dapat dicari dengan rumus :
Contoh :
Tentukan mean dari data berikut !
6, 5, 6, 7, 8, 9, 5, 6, 8, 9, 9, 6, 7, 4, 5, 8, 7, 4, 8, 5
Jawab :
Data diatas akan lebih mudah dikerjakan bila disajikan dalam
tabel frekuensi.
Tabel frekuensi :
b. Median
Median adalah nilai tengah dari sekupulan data yang telah
diurutkan dari terkecil ke terbesar. Median dipengaruhi oleh jumlah data, jika
jumlah dta ganjil maka mediannya adalah nilai tengah dari data yang telah
diurutkan, dan jika jumlah data genap maka mediannya adalah mean dari dua
bilangan yang ditengah setelh data diurutkan.
Contoh 1 :
Tentukan median dari data berikut!
3, 5, 4, 6, 8, 7, 3
Jawab :
Jumlah data = 7 (ganjil)
Data diurutkan akan menjadi seperti berikut:
3, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Nilai 5 ada ditengah data yang telah diurutkan, maka 5
merupakan median.
Contoh 2 :
Tentukan median dari data berikut !
9, 6, 5, 4, 3, 7, 8, 5
Jawab :
Jumlah data = 8 (genap)
Data diurutkan akan menjadi seperti berikut :
3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9
nilai 5 dan 6 ada ditengah data yang telah diurutkan, maka
mediannya adalah 5 + 6 / 2 = 5,5
c. Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai
data yang frekuensinya paling banyak, modus dinotasikan dengan Mo.
Contoh :
Tentukan modus dari data berikut !
4, 8, 7, 4, 6, 3, 6, 8, 6, 3
Jawab :
Data yang paling sering muncul adalah 6, maka Mo = 6
2. UKURAN LETAK DATA TUNGGAL
Selain ukuran pemusatan data, ada juga yang disebut ukuran
letak data. Adapun ukuran letak data meliputi: Quartil (Q), Desil (D),
Persentil (P).
1.Quartil (Q)
Quartil adalah nilai yang membagi data menjadi 4 bagian sama
banyak.
2.Desil (D)
Desil (D) adalah nilai yang membagi data menjadi 10 bagian
sama
banyak.
3.Persentil (P)
Persentil (P) adalah nilai yang membagi data menjadi 100
bagian
sama banyak.
·
UKURAN LETAK DATA
TUNGGAL
1.Quartil (Q)
Untuk menentukan nilai Qi (i = 1,2,3) digunakan rumus
berikut:
Letak Qi=i4(n+1)
2.Desil (D)
Untuk menentukan nilai Di (i = 1,2,...,9) digunakan rumus
berikut:
Letak Di=i10(n+1)
3.Persentil (P)
Untuk menentukan nilai Pi (i = 1,2,...,99) digunakan rumus
berikut:
Letak Pi=i100(n+1)
Contoh Soal:
Diketahui data sebagai berikut:
9, 9, 10, 13, 14, 17, 19, 19, 21, 22, 23, 25, 25, 29, 33, 35
35, 39, 43, 47.
Tentukan:
a.Nilai Q1 dan Q3
b.Nilai D5 dan D7
c.Nilai P38 dan P57
JAWABAN :
a.Nilai Q1 dan Q3
Letak Q1=i4n+1=14(20+1) =14(21) = 5, 25
Nilai Q1 = X5+ 0,25 (X6−X5)
= 14 + 0,25 (17−14)
= 14,75
Letak Q3=i4n+1=34(20+1) =34(21) = 15, 75
Nilai Q3 = X15+ 0,75 (X16−X15)
= 33 + 0,75 (35−33)
= 34,5
b. Nilai D5 dan D7
Letak D5=i10n+1=510(20+1) =12(21) = 10, 5
Nilai D5 = X10+ 0,5 (X11−X10)
= 22 + 0,5 (23−22)
= 22, 5
Letak D7=i10n+1=710(20+1) =710(21) = 14, 7
Nilai D7 = X14+ 0,7 (X15−X14)
= 29 + 0,7 (33−29)
= 31, 8
c. Nilai P38 dan P57
Letak P38=i100n+1=38100(20+1) =38100(21) = 7, 98
Nilai P38 = X7+ 0,98 (X8−X7)
= 19 + 0,98 (19−19)
= 19
Letak P57=i100n+1=57100(20+1) =57100(21) = 11, 97
Nilai P57 = X11+ 0,97 (X12−X11)
= 23 + 0,97 (25−23)
= 24, 94
3.
UKURAN PENYEBARAN DATA TUNGGAL
Simpangan Rata-Rata
Rumus simpangan
rata-rata data tunggal adalah :
Varians atau ragam (S2)
Varians atau ragam
(S2) adalah bagian dari ukuran penyebaran data.Varians didefinisikan
sebagai rata-rata dari kuadrat selisih data dengan rata-ratanya.
Karl Pearson menyatakan varians data tunggal dalam beberapa rumus berikut:
Rumus varian atau
ragam data tunggal untuk populasi
Rumus varian atau
ragam data tunggal untuk sampel
SIMPANGAN BAKU
Rumus standart
deviasi data tunggal untuk populasi
Rumus standart
deviasi data tunggal untuk sampel
D. Penyajian Data
Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif Data Kelompok
1.
Ukuran Pemusatan
Data Berkelompok
Rumus
·
Mean data kelompok
·
Median data kelompok
·
Modus data kelompok
Contoh
Diketahui data sebagai berikut :
Penyelesaian
2. UKURAN LETAK DATA BERKELOMPOK
1.Quartil (Q)
Untuk menentukan nilai Qi (i = 1,2,3) digunakan rumus
berikut:
Qi=tb+pi4n−FkfQi
Keterangan:
i = 1,2,3
n = banyak data tb = tepi bawah kelas yang mengandung Qi
p = panjang kelas
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Qi fQi = frekuensi kelas interval yang
mengandung Qi
2. Desil(D)
Untuk menentukan nilai Di (i = 1,2,...,9) digunakan rumus
berikut:
Di=tb+pi10n−FkfDi
Keterangan:
i = 1,2,...,9.
n = banyak data tb = tepi bawah kelas yang mengandung Di
p = panjang kelas
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di fDi = frekuensi kelas interval yang
mengandung Di
3. Persentil(P)
Untuk menentukan nilai Pi (i = 1,2,...,99) digunakan rumus
berikut:
Pi=tb+pi100n−FkfPi
Keterangan:
i = 1,2,...,99.
n = banyak data tb = tepi bawah kelas yang mengandung Pi
p = panjang kelas
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Pi fPi = frekuensi kelas interval yang
mengandung Pi
CONTOH SOAL
Diketahui data sebagai berikut:
Tentukanlah:
Nilai
|
Frekuensi
|
41 – 45
|
3
|
46 – 50
|
6
|
51 – 55
|
16
|
56 – 60
|
8
|
61 – 65
|
7
|
a.Nilai Q2
b.Nilai D9
c.Nilai P60
JAWABAN :
a.Nilai Q2
Letak Q2=i4n+1=24(40+1) =12(41) = 20, 5.
Jadi letak Q2 terletak pada kelas interval 51 – 55.
Dari tabel kita porelah data:
n = 40 p = 5 fQ2 = 16
tb =50,5 Fk = 9
Qi=tb+pi4n−FkfQi
Q2=50,5+524(40)−916
= 50,5 + 5 20 − 916
= 50,5 + 3,44 =
53,94
b. Nilai D9
Letak D9=i10n+1=910(40+1) =910(41) = 36, 9.
Jadi letak D9 terletak pada kelas interval 61 – 65.
Dari tabel kita porelah data:
n = 40 p = 5 fD9 = 7
tb =60,5 Fk = 33
Di=tb+pi10n−FkfDi
D9=60,5+5910(40)−337
= 60,5 + 5 36 − 337 = 60,5 + 2,14 = 62,64.
c. Nilai P60
Letak P60=i100n+1=60100(40+1) =60100(41) = 24, 6.
Jadi letak P60 terletak pada kelas interval 51 – 55.
Dari tabel kita porelah data:
n = 40 p = 5 fP60 = 16
tb = 50,5 Fk = 9
Pi=tb+pi10n−FkfDi
P60=50,5+560100(40)−916
= 50,5 + 5 24 −916 = 50,5 + 4,68 = 55,18.
3. Ukuran penyebaran data Kelompok
meliputi :
Simpangan rata-rata, Variansi dan Simpangan baku (standar deviasi)
Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata
mencerminkan penyebaran setiap nilai data terhadap nilai rata-ratanya. Rumus
simpangan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:
Rumus simpangan
rata-rata data kelompok adalah :
Keterangan:
SR = Simpangan rata-rata
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah
x¯ = Rata-rata (mean)
SR = Simpangan rata-rata
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah
x¯ = Rata-rata (mean)
Varians atau ragam (S2)
Varians atau ragam
(S2) adalah bagian dari ukuran penyebaran data.Varians didefinisikan
sebagai rata-rata dari kuadrat selisih data dengan rata-ratanya.
Karl Pearson menyatakan varians data tunggal dalam beberapa rumus berikut:
Rumus varian atau
ragam data kelompok untuk populasi
Rumus varian atau
ragam data kelompok untuk sampel
Keterangan:
σ2 = varians atau ragam untuk populasi
S2 = varians atau ragam untuk sampel
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah
x¯ = Rata-rata (mean) sampel dan μ = rata-rata populasi
n = Jumlah data
σ2 = varians atau ragam untuk populasi
S2 = varians atau ragam untuk sampel
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah
x¯ = Rata-rata (mean) sampel dan μ = rata-rata populasi
n = Jumlah data
Standar Deviasi atau Simpangan Baku
Standar Deviasi
atau simpangan Baku adalah akar dari varians. Dengan demikian standar
deviasi atau simpangan baku dapat dituliskan dalam rumus:
Rumus standart
deviasi data kelompok untuk populasi
Rumus standart
deviasi data kelompok untuk sampel
z
Keterangan:
S = Standart deviasi atau simpangan baku untuk sampel
σ = Standart deviasi atau simpangan baku untuk populasi
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah
x¯ = Rata-rata (mean) sampel dan μ = rata-rata populasi
n = Jumlah data
S = Standart deviasi atau simpangan baku untuk sampel
σ = Standart deviasi atau simpangan baku untuk populasi
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah
x¯ = Rata-rata (mean) sampel dan μ = rata-rata populasi
n = Jumlah data
Soal & Pembahasan
1. Seorang peneliti mencatat banyak
bayi yang lahir selama setahun di 20 kecamatan. Hasil pencatatannya disajikan
berikut.
136 140 220193 130 158 242 127 184 213
200 131 111 160 217 281 242 242 281 192
a. Hitunglah rataan hitung (mean) data tersebut.
b. Tentukan jangkauan datanya.
c. Tentukanlah jangkauan antarkuartil.
2. Nilai rataan hitung (rata-rata) ujian matematika dari 38 orang siswa adalah 51. Jika nilai dari seorang siswa lain yang bernama Rahman digabungkan dengan kelompok itu maka nilai rataan hitung ujian matematika dari 39 orang siswa sekarang menjadi 52. Tentukanlah nilai yang diperoleh Rahman.
Jawab :
136 140 220193 130 158 242 127 184 213
200 131 111 160 217 281 242 242 281 192
a. Hitunglah rataan hitung (mean) data tersebut.
b. Tentukan jangkauan datanya.
c. Tentukanlah jangkauan antarkuartil.
2. Nilai rataan hitung (rata-rata) ujian matematika dari 38 orang siswa adalah 51. Jika nilai dari seorang siswa lain yang bernama Rahman digabungkan dengan kelompok itu maka nilai rataan hitung ujian matematika dari 39 orang siswa sekarang menjadi 52. Tentukanlah nilai yang diperoleh Rahman.
Jawab :
3.Tabel 1.11 menunjukkan hasil ulangan Fisika dari 71 siswa
Kelas XI SMA Merdeka. Tentukanlah rataan hitung dengan menggunakan rataan
hitung sementara.
Jawab :
Jawab :
4. Tabel
menunjukkan hasil ulangan matematika dari 71 siswa Kelas XI SMA Bhinneka.
Tentukan modus dari data tersebut.
Jawab :
Jawab :
5. Tentukan
median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari databerikut.
67 86 77 92 75 70
63 79 89 72 83 74
75 103 81 95 72 63
66 78 88 87 85 67
72 96 78 93 82 71
Jawab :
67 86 77 92 75 70
63 79 89 72 83 74
75 103 81 95 72 63
66 78 88 87 85 67
72 96 78 93 82 71
Jawab :
6. Tentukan median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari
data pada Tabel di samping.
Jawab :
Jawab :
7.Tentukan desil ke-1 dan desil ke-5 dari data berikut.
47, 33, 41, 37, 46, 43, 39, 36, 35, 42, 40, 39, 45
Jawab :
47, 33, 41, 37, 46, 43, 39, 36, 35, 42, 40, 39, 45
Jawab :
8. Hitung simpangan rata-rata dari data
kuantitatif berikut:
12, 3, 11, 3, 4, 7, 5, 11
Jawab :
12, 3, 11, 3, 4, 7, 5, 11
Jawab :
Jawab :
10. Dari 40 orang siswa diambil sampel 9
orang untuk diukur tinggi badannya, diperoleh data berikut:
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah simpangan baku sampel dari data tersebut.
Jawab :
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah simpangan baku sampel dari data tersebut.
Jawab :
(STATISTIKA)
Di Susun Oleh : Ayu Wulandari
Dhea Andriani
Laras Kuncorowati
Reva Leonita Inovri
Ryan Aditya
Widya Wulandari
Zhefanya Nathania Putri
Kelas : XI-IPA 2
Jl. Aria Jaya Sentika No. 52 Tigaraksa -
Tangerang
No comments:
Post a Comment